Sunday, May 25, 2014

It was a very momentous day in my late life..so far..having moved back to my ex-parents' house...and this time Allah has destined for my kids to have fever..that led me to bring them to my fav clinic nearby..

Voila, not that she;s a doc, she's disseminating the islamic knowledge that she has and still continue to improve..

I just got my first check..after..so longgggg...  close to 7 years I think...and A trip to Klinik S*kinah..has left me with some answers..

I was reminded about sadaqah, about being grateful..about how we should always be kind to human being.. plus the role of tahajuud, solat taubat, slat hajat..  whenever we have some hiccups..

It is Him, Allahurabbi that we should turn too..no one else...

Hati kita milik ALlah!

bersama setiap rezeki yg datang, mohon agar ALlah selamatkan..dan pelihara kita semua dari ujian yg hebat dan kemudharatan..

We never rezeki itu hak ALlah..Dia berkuasa memberi dan berkuasa mengambilnya semula..

I am in my deep thought..

And back home, we had some hiccups..and she relates to me a hadis..
( which my eldest was so quick to capture it..-LARANGAN BERBUAT ZALIM)

Larangan Berbuat Zalim

24 May 2014 at 20:50
aku ' kita adalah orang yang sering menzalimi diri sendiri ' ..

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahuanhu, dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa,   Allah   berfirman: Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hambaku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa di antara kamu, niscaya hal tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku seandainya sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir, dari golongan manusia dan jin di antara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka di antara kalian, niscaya hal itu mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, seandainya  sejak orang pertama di antara kalian sampai orang terakhir semuanya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikaan maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain (kebaikan) itu janganlah ada yang dicela kecuali dirinya. (Hadits Riwayat Muslim)


Takhrij Hadits


Hadits di atas derajadnya shahih, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Dzar Al-Ghifari Radhiallahu anhu. Hadits di atas tergolong hadits Qudsi, yaitu hadits yang Nabi Muhammad Saw menyandarkannya kepada Allah Swt.   Perbedaannya dengan Al-Qur’an, kalau Al-Qur’an itu kalamullah, seluruh teks kalimat dan maknanya berasal dari Allah Swt, sedangkan Hadits Qudsi teks dan susunan redaksi kalimatnya dari Nabi Saw sedangkan makna pengertian pokoknya dari Allah Swt. Sedangkan antara Hadits Qudsi dan Hadits Nabi tidak ada perbedaan pokok, kecuali Hadits Qudsi jelas-jelas Nabi menyebutkan sandaran sanadnya dari Allah Swt.


Penjelasan


Hadits di atas secara tegas menyebutkan larangan perbuatan zalim. Bahkan Allah Swt sendiri  telah mengharamkan perbuatan zalim untuk diri-Nya sendiri dan tentu mengharamkan perbuatan kezaliman dilakukan oleh semua manusia pada umumnya.


Firman Allah dalam Al-Qur’an :


"KeputusanKu itu tidak dapat diubah atau ditukar ganti, dan Aku tidak sekali-kali berlaku zalim kepada hambaKu" ( QS : Al-Qaf-29).


Keterangan di atas menunjukkan bahwa mustahil Allah Swt menzalimi hamba-hamba-Nya. Kalaulah ada seseorang hamba terkena kezaliman, itu adalah karena ulah manusia sendiri, seperti firman-Nya di dalam Al-Qur’an : Sesungguhnya Allah tidak menganiaya manusia sedikitpun, akan tetapi manusia jualah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS : Yunus-44)


Bahkan dalam ayat lain Allah justru menjanjikan akan memberi pahala yang besar kepada hamba-Nya yang melakukan amal kebajikan, walau hanya sebesar biji zarrah : Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menganiaya (seseorang) sekalipun seberat zarah (debu). Dan kalaulah (amal yang seberat zarrah) itu amal kebajikan, nescaya akan menggandakannya dan akan memberi, dari sisiNya, pahala yang amat besar. ( QS : an-Nisa-40)


Makna Zalim    Perbuatan zalim  secara istilah mengandung pengertian “berbuat aniaya/mencelakakan terhadap diri sendiri atau orang lain dengan cara-cara bathil yang melanggar syariat Agama Islam”.


Zalim merupakan perbuatan yang di larang oleh Allah SWT dan termasuk dari salah satu dosa-dosa besar. Manusia yang berbuat zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Asy-Syura-42 :   “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“.


Rasulullah menegaskan (seperti ditulis dalam kitab Bukhari dan Muslim)  dari Abdullah bin Umar r.a,  Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya kezaliman itu merupakan kegelapan di hari akhirat”.


Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan hadits bahwa seseorang pelaku kezaliman akan mendapat siksa dan adzab dari Allah Swt.  Dari Abu Musa al-Asy’ari, Rasulullah  Saw  bersabda: “Sesungguhnya Allah menangguhkan(azab) bagi orang yang zalim, tetapi apabila Dia menyiksanya, maka Dia tidak akan melepaskannya. Kemudian baginda Rasulullah membaca firman Allah yang bermaksud;”Dan demikianlah azab Tuhanmu,apabila ia menimpa (penduduk) negeri-negeri yang berlaku zalim.Sesungguhnya azab-Nya itu tidak terperi sakitnya, lagi amat keras serangannya.”( QS : Hud-102)    Manusia menzalimi diri sendiri dan orang lain


Perbuatan zalim pada dasarnya terbagi dua, yaitu perbuatan zalim pada diri sendiri, dan perbuatan zalim kepada orang lain. Perbuatan zalim pada diri sendiri / menzalimi diri sendiri ada beberapa bentuk, yaitu syirik ( menyekutukan Allah) dan perbuatan maksiat, serta perbuatan mengandung dosa-dosa yang pada  intinya merusakkan dirinya sendiri.


Perhatikanlah peringatan Allah dalam Al-Qur’an Surah Lukman


Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, semasa ia memberi nasihat kepadanya:" Wahai anak kesayanganku, janganlah engkau mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain), sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang besar." (QS : Luqman-13)


Sedangkan perbuatan menzalimi orang lain, yaitu perbuatan manusia yang menyakiti perasaan atau fisik orang lain, melakukan aniaya, merugikan dan  tidak menunaikan hak orang lain yang wajib ditunaikan.


Allah Swt memberikan banyak penjelasan dan mengancam perbuatan zalim dengan siksa dan azab : Allah SWT tidak suka terhadap perbuatan zalim, perhatikan firman-Nya berikut ini : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS Ali Imran - 57).


Kezaliman terhadap orang lain ini bisa terjadi atas seseorang kepada orang lain, bapak terhadap anaknya ( atau sebaliknya), pemimpin kepada anak buahnya ( atau sebaliknya), majikan kepada buruhnya (atau sebaliknya) dan penguasa-pemerintah kepada rakyatnya (atau sebaliknya).


Dalam konteks kekuasaan pemerintahan,  Abu Utsman berkata: “Nasihatilah penguasa, perbanyakkan mendo’akan dengan kebaikan dan kebenaran bagi mereka dengan ucapan, perbuatan dan hukum. Kerana apabila mereka baik, rakyat akan baik. Janganlah kamu mendo’akan keburukkan dan laknat bagi penguasa, kerana keburukkan mereka akan bertambah dan bertambah pula musibah bagi umat Islam. Do’akanlah mereka supaya bertaubat dan meninggalkan keburukkan sehingga musibah hilang dari orang-orang beriman.” ( al-Baihaqi, Su’abul Iman, 6/26, penjelasan hadis no. 7401)


Kezaliman penguasa-pemerintah inilah yang pada masa kini mesti harus menjadi perhatian kaum Muslimin pada umumnya. Karena Kezaliman yang dilakukan penguasa-pemerintah ini akan bersifat sistemik dan berdampak kepada kerusakan yang meluas dan terstruktur.


Menghentikan kezaliman penguasa inilah yang mesti diupayakan oleh kaum muslimin pada umumnya untuk menghilangkan segala bentuk kemungkaran, dengan berbagai cara, sebagaimana hadits Rasulullah : ”Daripada Abu Sa’iid Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, katanya: ‘Aku telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa di kalangan kamu melihat kemungkaran hendaklah mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lidahnya dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.” (HR Muslim: dalam kitab Al-Iman, hadith no.49).


Karena itu, setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk  menghilangkan kezaliman penguasa merupakan salah satu wujud aktivitas  yang sangat penting. Agar kaum muslimin terbebas dari belenggu kezaliman kesengsaraan dan  ketertindasan penguasa-pemerintah.


(msa dari berbagai sumber)

http://www.suara-islam. com/read/tab/190/--Larangan-Berbuat-Zalim



Thursday, February 27, 2014

Usaha dan istikharah

dan petunjuk itu datang tanpa disangka2..

Alhamdulillah..

berdoalah dan berkata2 pada  yang berhak.

Apabila datang ujian atau di persimpangan membuat pilihan, kita perlu mememinta pendapat pada para ilmuan dan pakar..

masalah 'keagamaan' dari para alim ulama..

perihal perubatan dari doktor perubatan...

Dulu2 masa kecik2,,,jarang kita dapat berfikir panjang..mungkin kerana keputusan yang kita buat, paling tidak- tidak akan melibatkan sesiapa..contoh: nak beli ais kerim?..nak pergi library?..paling tidak, kita kan btau pada emak..  nak pi kedai..beli aiskerim..(tak kiralah, kalu mak selalu akan kirim..akan selalu kirim!)

Itu dulu..

Sekarang, kena bijak atur, kena pandai bahagi masa..masa tak pernah cukup kan!!.

Mudah sahaja kalu ada banyak tangan macam sotong..beberapa perkara boleh dibuat pada suatu masa..tapi jadi sotong amat tidak lojik!

Atau sekurangnya- mengimpikan punya wang yang banyak...  boleh pakai drebar, boleh ada bibik..lalu goyang kaki sahaja...suruh saja orang suruhan buat semua..  tapi boleh kah begitu?.. dapat pahala tak?..

lewat usia ni, di mana2...di tv, di blog, di fb, ..para ustaz/ustazah sering mengingtakan kita tentang pahala yg akan di bawa bersama ke alam yang satu lagi...

ya, mati itu adalah rehat dari segala kesakitan, kepayahan hidup didunia..tapi mau enggak kalu d tanya malikat maut..nak mati sekarang?

belom kot?..

perkara pertama akan dihisab dalam kubur adalah solat...so, solat belum sempurna!!..jadi mohon ALlah jangan cabut dulu nyawa ini. berikan lah masa untuk hambamu ini, bertaubat..( disamping dpaat mendidik anak2 dgn baik..sebab, anak2 antara aset..esok kalu mati, kalu depa ingat..sedekahkanlah Alfatihah..terang kubur ibu mu ini nak..

harta mu?

masamu?

usiamu?

Waduh, kiranya, bicara ini melangkai batasan para normal.

menonton beberapa siri tazkirah ditv.. pasti meninggalkan sedikit kesan...

kalu ada masalah, sila minta pendapat yang pakar..jesteru..  beristikharahlah..berdoa pada ya rabbi..

Hidup ini pasti bahagia jika kita dapat apa yg kita hendak..tapi Allah akan bagi apa yg kita perlu..

Mudah2an Allah beri pentunjuk agar kita semua dapat membezakan yang benar dan bathil...

jesteru..mudah2an:-

1) Allah rezekikan tubuh badan dan pancaindera untuk berbuat baik dan mengangkat kebenaran- beribadah dan mencari keredhaanNya, serta

2) Allah rezekikan tubuh badan dan pancaindera untuk dapat mengelakkan diri dari terjerumus dalam kebathilan, secara langsung atau tidak langsung..

tidak beberapa tahun lagi, akan masuk setengah abad...  dengan seorang anak kecil yang baru 6 tahun, 4 lagi anak2 gadis yang sedang belajar dalam bidang masing2...  aduh...  pasti sahaja perlukan bantuan dari Nya..

saya merindu sahabat2 kahfi semasa di kediaman lama..  rindu.. antara bait2 ayat yg menjadi pegangan dan ketenangan..tatkala melepasi terjemahan ayat 10 -surah alkahfi.



Mudah2an Allah rezekikan pada ku untuk bertemu lagi dengan sahabat2 sebegini..  semuga berjumpa lagi..

Saya kembali menulis..untuk renungan anak2 terutamanya...tidak bererti saya punya banyak masa terluang..

mungkin luahan hati..satu expresi..  insya'Allah, saya pasti akan mengadu pada ya rabbi...











Popular post

My once most creative attempt!

My once most creative attempt!